Senin, 14 Agustus 2017

Stress Menyebabkan Mengecilnya Otak

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Stres merupakan kata yang mungkin tidak absurd lagi. Stres merupakan keadaan tertekan baik secara fisik maupun psikis , sehingga respon badan akan dilakukan dengan cara melindungi diri atau menghindari situasi tersebut.  Dalam stress taraf normal terkadang dapat bermanfaat untuk kesehatan , tetapi dalam kondisi berlebih akan membahayakan kesehatan.

Pengaruh stres dalam badan yaitu kelenjar hipothalamus akan menawarkan arahan kepada kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon adrenalin. Hormon ini akan memicu seseorang untuk mempertahankan diri yaitu melawan atau lari dari tekanan. Tetapi dalam keadaan ini akan berakibat pada badan , diantaranya:
- Denyut jantung yang tak beraturan
- Gelisah
- Pernafasan semakin cepat
- Arteri koroner melebar
- Organ mata melebar dan posisi selalu waspada
- Otot badan berkonstraksi cepat
- Sakit kepala

Penelitian menyebutkan bahwa hormon stres menyerupai kotisol akan menyebabkan resiko pada penderita hipertensi , penyakit jantung dan sebaginya. Tetapi tidak hanya itu saja , menurut jurnal Psychoneuroendocrinology 2005 menyebutkan bahwa stres dapat menyebabkan mengecilnya otak. Hormon stres yang tinggi akan menyebabkan daya ingat menurun dan hipokampus (bagian tengah otak sebagai memori) mengecil.

Paparan yang lama oleh hormon kortison akan menyebabkan pengecilan hipokampus mencapai 14%. Mungkin ini dapat menjelaskan kenapa beberapa orang renta menunjukkan daya ingat maupun kemampuan berfikir yang buruk , sedangkan orang renta lainnya memiliki sifat yang sebaliknya. Stres muncul tidak memandang usia , mulai dari anak sampai orang tua.

Berikut yaitu kondisi otak saat orang mengalami stres berlebih ,
1. Kerusakan sel otak
Saat stres , otak akan melepaskan hormon glukortikoid yang secara bertahap akan melemahkan sampai melumpuhkan sel otak. Adrenalin akan dilepaskan saat stres , sehingga menyebabkan gelisah dan bingung. Ketika adrenalin ini tidak dilepaskan maka akan meningkatkan kelebihan produksi hormon glukokortikoid.
2. Melemahkan memori / Otak menyusut
Seperti telah dijelaskan sebelumnya , meningkatnya hormon kortison akan memperkecil hipokampus , sehingga akan menyebabkan memori / daya ingat menurun dan kurang fokus. Hormon glukokortikoid akan membuat ujung saraf sulit terhubung dengan sel otak baru.
3. Menjepit saraf
Stres dramatis dapat mengurangi pedoman darah dalam otak , sehingga memungkinkan untuk terkena resiko stroke. Saraf dan pembuluh darah akan menuyusut secara bersamaan sehingga segala pasokan yang diharapkan oleh otak berkurang.
4. Depresi
Stres menghipnotis hormon endophrin sebagai hormon yang bertanggung jawab terhadapa perasaan bahagia seseorang. Hal ini akan menyebabkan orang depresi , merasa sulit untuk melaksanakan sesuatu.

Semoga bermanfaat dan Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

sumur gali:
Buzzle.com
Smartnewz.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar