Senin, 14 Agustus 2017

Episiotomi - Part I

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Perlu diketahui angka maut maternal di Indonesia diperhitungkan mencapai 6-8 per 1000 kelahiran , Angka ini lebih tinggi di bandingkan dengan negara maju.

Episiotomi yakni perobekan yang dibuat di perenium antara lubang vagina dan anus untuk mempermudah kelahiran. Perobekan dilakukan dengan gunting bius lokal ketika kepala bayi terlihat. Episiotomi dikembangkan di Inggris pada tahun 1970 dan awal tahun 1980-an , dimana ketika itu tindakan episiotomi dilakukan sekitar 50% pada kelahiran.

Perlakuan episiotomi biasanya akan mengakibatkan luka memar , begkak dan lambat sembuhnya , serta menyebabkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman. Kemungkinan menyatunya dasar panggul mampu terganggua bila serat-serat otot perineum dijahit terlalu ketat. Ketidaknyamanan ini biasanya dirasakan ketika bekerjasama seks. The American College Of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan bahwa tindakan episiotomi tidak perlu dilakukan rutin , alasannya yakni dapat mengakibatkan resiko komplikasi tertentu.

Episiotomi merupakan inisiasi pada perenium yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina , cincin himen , jaringan septum rektovaginal , otot-otot dan fasia perineum , serta kulit sebelah depan perineum. Prinsip tindakan episiotomi yakni mencegah kerusakan berlebih akhir daya regang yang melebihi batas pada jaringan lunak.

Jenis Episiotomi
1. Insisi medial
Dibuat pada bidang anatomis dan cukup nyaman , sedikit perdarahan , mudah diperbaiki dan jarang mengakibatkan dispareuni. Episiotomi ini dapat menyebabkan ruptur perinei totalis
2.  Insisi Lateral
Sayatan ini dilakukan kearah lateral kira-kira mulai jam 3 atau jam 9 menurut arah jarum jam. Sekarang insisi ini tidak dilakukan lagi alasannya yakni mengakibatkan komplikasi , relaksasi introitus , perdarahan yang lebih banyak dan sukar diperbaiki.
3. Insisi mediolateral
Insisi ini aman , mudah dilakukan sehingga paling banyak digunakan. Gunting dimulai pada titik tengah lipatan kulit tipis di belakang vulva dan diarahkan tuberositas iskial ke ganjal iskiorektal. 

Fungsi Episiotomi
1. Dibanding ruptura perinii , Episiotomi membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam , sehingga mudah dijahit.
2. Mengurangi tekanan kepala bayi
3. Mempersingkat kala II
4. Mengurangi kemungkinan terjadinya ruptur perineum totalis

Episiotomi dilakukan untuk mencegah robekan vagina lebih besar dan beraturan selama kelahiran. Sayatan ini akan kembali pulih , tetapi memakan waktu yang lama.

selanjutnya Part II

Terima Kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar