Assalamu'alaikum warohmatullahi wabaokatuh
Penyakit jantung koroner ialah penyakit jantung yang lebih banyak terjadi dibandingkan dengan jenis penyakit jantung lainnya. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan problem utama di negara maju. Di Indonesia terjadi pergeseran kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dari urutan ke-10 pada tahun 1980.
Faktor-faktor resiko untuk PJK dibagi menjadi 2 episode , yaitu yang dapat kita modifikasi dan yang kita tidak dapat modifikasi. Lebih banyak faktor resikonya maka lebih besar kemungkinannya mendapat PJK dan resikonya berlipat ganda bersama-sama.
Dari beberapa penelitian dapat dibuktikan faktor-faktor yang dapat mensugesti terjadinya PJK antara lain umur , jenis kelamin , geografis , keadaan sosial , perubahan masa , kolesterol , hipertensi , merokok , diabetes , obesitas , exercise , diet , perilaku dan kebiasaan lainnya , stress serta keturunan.
Tidak semua faktor resiko ialah sama. Beberapa , menyerupai merokok , dapat mempunyai efek jauh lebih besar terhadap timbulnya PJK. Bagaimanapun kalau seseorang memiliki tingkat kolesterol yang tinggi tanpa diikuti dengan kebiasaan merokok maka kemungkinan terkena resiko PJK hanya kecil dibandingkan dengan diikuti kebiasaan merokok.
Faktor PJK yang paling utama ialah hipertensi , hipokolesterolemi dan merokok. Ketika faktor tersebut saling mensugesti dan memperkuat resiko PJK , akan tetapi dapat diperbaiki dan bersifat reversible bila upaya pencegahan betul-betul dilaksanakan.
Hipertensi
Merupakan salah satu faktor resiko utama untuk terjadinya PJK. Penelitian di banyak sekali tempat di Indonesia menerima prevalensi hipertensi berkisar antara 6-15% , sedangkan di negara maju lebih tinggi.
Tekanan darah tinggi menyebabkan stres pada jantung dan sirkulasi darah dan banyak orang tahu bahwa ini dapat menyebabkan stroke. Tetapi di Inggris tekanan darah tinggi bertanggung jawab atas terjadinya penyakit jantung dari pada stroke , kemungkinan disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi.
Komplikasai terhadap jantung akhir hipertensi yang paling sering terjadi ialah kegagalan ventrikel kiri , PJK menyerupai angina pektoris dan miokard infark. Perubahan hipertensi khususnya pada jantung disebabkan karena:
1. Meningkatnya tekanan darah yang merupakan beban yang berat untuk jantung , sehingga menyebabkan hipertrofi ventrikal kiri. Keadaan ini tergantung dari berat dan lamanya hipertensi
2. Mempercepat timbulnya asteroklerosis. Tekanan darah yang tinggi dan menetap akan menimbulkan stress berat eksklusif terhadap dinding pembuluh darah arteri koronaria , sehingga memudahkan terjadinya asteroklerosis koroner.
Hiperkolesterolemi
Merupakan dilema yang cukup penting karena termasuk salah satu faktor resiko utama PJK disamping hipertensi dan merokok. Di Amerika pada ketika iini 50% orang sampaumur didapatkan kadar kolesterolnya > 200 mg/dl , sehingga resiko terhadap PJK akan meningkat.
Penumpukan dari lemak , terutama dari kolesterol yang dikenal sebagai plak , terbentuk pada dinding arteri-arteri. Ini membuat pembuluh menyempit dan mengurangi pedoman darah. Ketika plak retak , maka gumpalan darah terbentuk pada kawasan yang retak , memberhentikan darah untuk mencapai episode dari oto jantung , sehingga akan berakibat pada serangan jantung.
Menyempitnya pembuluh darah akhir penebalan dinding pembuluh oleh kolesterol disebut asterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah ini akan menyebabkan pedoman darah menjadi lambat bahkan dapat tersumbat sehingga pedoman darah pembuluh koroner yang fungsinya menunjukkan Oksigen ke jantung menjadi berkurang , sehingga otot jantung akan lemah , sakit dada , serangan jantung bahkan kematian
Gen mempunyai tugas penting dalam pembentukan kolesterol. Beberapa keluarga mempunyai gen yang meningkatkan lemak darah. Bagaimanapun juga makanan memainkan tugas yang juga tidak kalah penting pada kenaikan kolesterol.
Frederickson membagi tipe kelainan lipid dalam 5 kelompok tergantung dari peningkatan khusus jenis lipoprotein. Kelompok yang sering terkena PJK ialah tipe II yang mempunyai kadar LDL kolesterol yang meninggi , sedangkan kelompok IV ialah kelompok dengan VLDL yang meninggi disertai hipertrigliserid.
Merokok
Menghisap rokok mempunyai korelasi yang sangat berpengaruh dengan resiko terkena PJK. zat-zat didalam rokok diserap kedalam pedoman darah dari paru-paru menuju ke seluruh badan , dan akan mensugesti sel tubuh. Zat yang terkandung didalamnya rokok juga membuat keping-keping darah yang disebut platelet menjadi lebih lengket , sehingga akan meningkatkan kemungkinan membentuk gumpalan darah. Darah yang lebih kental akan sulit untuk dipompa oleh jantung , jantung membutuhkan tenaga ekstra untuk memompanya , sehingga kelamaan akan timbul penyakit jantung.
Penelitian Framingham menerima final hidup mendadak akhir PJK pada laki-laki perokok 10x lebih besar daripada bukan perokok dan pada perempuan 4.5x lebih besar. Efek rorko ialah menyebakan miokard bertambah karena rangsangan oleh katekolamin dan menurunnya konsmumsi oksigen akhir inhalasi karbondioksida atau dengan kata lain dapat menyebabkan takhikardi , vasokontriksi pembuluh darah , merubah permaebilitas pembuluh dan merubah 5-10% Hb menjadi carboksi-Hb.
Faktor merokok merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Maka sangat dianjurkan untuk mengurangi sedikit demi sedikit konsumsi rokok.
Faktor lainnya yang menyebabkan timbulnya penyakit jantung koroner (PJK) ialah stres , diabetes , umur , Jenis kelamin , Geografis , Ras , Obesitas , Life style , keturunan , perubahan keadaan sosial.
Semoga bermanfaat , Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
sumur gali:
Kannel W.B. , 1980 , The Framingham Study , Am.J.Cardiol
Sukaman , 1986 , Kelainan Jantung Pada Penderita Hipertensi , Pendekatan Praktis dan Penatalaksanaan
Infokesehatananda.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar