Kamis, 10 Agustus 2017

Fenilbutazon

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Fenilbutazone memiliki struktur kimia 3 ,5-diokdo-1 ,2-difenil-4-butilpirazolidin merupakan obat analgesik turunan pirazolon. Fenilbutazone digunakan untuk mengobati artritis reumatoid dan sejenisnya semenjak tahun 1949.



Obat ini memiliki waktu paruh 50-65 jam sehingga sering timbul reaksi yang merugikan dan akumulasi obat dapat terjadi. Kelompok pirazolon tinggi berikatan dengan protein. Fenilbutazone berikatan 96% dengan protein. Dalam penggunaanya fenilbutazone hanya boleh dipakai untuk obat artritis dengan keadaan NSAID yang berat dimana NSAID lainnya telah digunakan.

Efek anti-inflamasi fenilbutazone untuk penyakit artritis dan sejenisnya sama kuatnya dengan salisilat , tetapi efek toksiknya berbeda. Efek analgesik terhadap nyeri karenan non reumatiknya lebih lemah dari salisilat.

Indikasi
Artritis reumatoid , demam reumatik , synovitis , ankylosis , gout akut , thrombophlebitis superfacial

Peringatan
- Hitung darah sebelum dan selama pengobatan bila lebih dari 7 hari
- Pasien lansia
- Menyusui
- Hentikan pengobatan bila muncul sindrom paru-paru akut termasuk demam dan dispnoea

Kontra Indikasi
Penyakit kardiovaskular , gangguan paru dan hati , kehamilan , riwayat tukak lambung , gangguan darah , porfiria , penyakit tiroid , anak dibawah 14 tahun

Hipersensitivitas AINS
Dikontraindikasikan terhadap pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap asetosal atau AINS lainnya termasuk yang menerima serangan asma , angiodema , rhinitis yang disebabkan asetosal atau AINS lainnya.

Dosis
Dosis awal 200 mg , 2-3 kali sehari selama 2 hari , dengan atau setelah makan. Kemudian kurangi sampai dosis efektif minimum , biasanya 100 mg 2-3 kali sehari

Semoga bermanfaat , Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

sumur gali:
Anonim , 2008 , Informatorium Obat Nasional Indonesia , BPOM RI , Jakarta
obatmerah.16mb.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar