Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Depresi yaitu hal yang memang merupakan problem khusus , karena depresi bisa beresiko pada semua aspek kesehatan menyerupai jiwa , mental maupun psikis. Terkadang seseorang tiba-tiba mengalami gangguan depresi tanpa mereka sadari sebelumnya. Oleh karenanya Kita dapat mengetahui sebelumnya faktor apa yang menyebabkan seseorang dapat mengalami depresi.
Selain dapat membantu untuk pencegahan dini , mengetahui faktor penyebab juga dapat membantu dalam proses pengobatan.
Dasar penyebab depresi yang pasti tidak diketahui , banyak perjuangan untuk mengetahui penyebab depresi dari gangguan ini. Menurut beberapa hebat , faktor yang dihubungkan dengan penyebab depresi dapat dibagi menjadi berikut:
1. Faktor Psikis
Hal ini biasanya yaitu karena kondisi mental Kita tertekan , menyerupai permasalahan berat yang dapat membuat jiwa seseorang terguncang misal perceraian , kematian. Permasalahan psikis lain menyerupai peraaan rendah diri yang berlebihan , perasaan bersalah , rasa tidak berdaya atau kebiasaan berpikir yang buruk atau negatif.
Suatu teori menjelaskan bahwa stres yang menyertai episode pertama akan menyebabkan perubahan fungsional neurotransmitter dan sistem tunjangan tanda intra neuronal yang alhasil perubahan tersebut menyebabkan seseorang mempunyai resiko yang tinggi untuk menderita gangguan mood selanjutnya.
Semua orang dengan ciri apapun dapat mengalami depresi , walaupun dependen , obsesi kompulsif , histironik mempunyai resiko besar mengalami depresi dibandingkan dengan lainnya.
Menurut penelitian Bibring mengatakan depresi sebagai suatu efek yang dapat melaksanakan sesuatu terhadap aksi yang diarahkan kedalam dirinya. Apabila pasien depresi menyadari bahwa mereka tidak hidup sesuai dengan yang dicita-citakan , akan menimbulkan mereka putus asa.
2. Faktor Biologis
Emosi diatur pada episode otak yaitu sistem limbik. Depresi sangat berafiliasi dengan emosi. Jika emosi besar lengan berkuasa maka otak juga akan berpengaruh. Sedangkan otak bersama dengan tulang belakang mengatur acara tubuh. Hal inilah yang akan menimbulkan acara badan terganggu dikala seseorang mengalami depresi.
Secara biologis , depresi disebabkan oleh suatu gangguan yang terjadi pada saraf di otak. Salah satu sistem neurobiologi yang paling sering dipengaruhi oleh adanya stressor yaitu aksis Hypothalamic Pituary Adrenal (HAP). Stresor-stresor inilah yang akan dihadapi oleh otak. Jika stresor-stresor ini berlebihan , maka HPA akan mengalamai hiperaktivitas yang menghipnotis peningkatan glukotiroid. Hal inilah yang menyebabkan kemampuan otak untuk berpikir , konsentrasi , mengingat semua akan terganggu. Karena hormon glukokortikoid ini menghipnotis hipokampus sebagai daerah kemampuan mencar ilmu dan berpikir.
Faktor neurotransmitter dari biogenik amin , norephrin dan serotonin juga merupakan neurotransmitter yang berperan dalam patofisiologi gangguan mood. Norephineprin kekerabatan yang dinyatakan oleh penelitian ilmiah dasar antara turunnya regulasi resepto Beta adrenergik dan respon antidepresan secara klinis memungkinkan indikasi tugas sistem noradrenergik dalam depresi.
Faktor neurokimia lainnya menyerupai gamma aminobutyric acid (GABA) dan neuroaktif peptida (vasopressin dan opiate endogen) telah dilibatkan dalam patofisiologi gangguan mood.
3. Faktor Genetik
Data genetik menyatakan bahwa faktor yang signifikan dalam perkembangan gangguan mod yaitu genetik. Pada penelitian anak kembar monozigot yaitu 50% , sedangkan dizigot 10-25%. Menurut penelitian Hickie et al. , menyampaikan penderita late onset depresi terjadi karena mutasi pada geneg metylene tetrahydrofolate reductase yang merupakan kofaktor yang terpenting dalam biosintesis monoamin. Mutasi ini tidak bisa diketemukan pada penderita early onset depresi.
Semoga bermanfaat , Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
sumur gali:
- Kaplan H.I , Sadock B.J , Grebb J.A , 2010 , Sinopsis Psikiatri Jilid 2 , Terjemahan Widjaja Kusuma , Jakarta Binarupa Aksara
- Berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar