Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Dalam pengobatannya hipertensi tidak dilakukan begitu saja. Ada tahapan yang harus diperhatikan sebelum menentukan terapi apa yang tepat. Bahkan untuk pengobatan ada yang tidak harus memerlukan obat-obatan.
Hal yang perlu diketahui dalam penatalaksanaan hipertensi yakni bahwa perbedaan patofisiologis penderita hipertensi berbeda-beda. Pada umumnya penatalaksanaan hipertensi dilakukan melalui 2 cara , yaitu non farmakologi dan farmakologi.
Non farmakologi , yaitu dengan cara mengatur contoh hidup untuk menerima hasil. Semua penderita hipertensi harus melaksanakan perubahan contoh hidup , ibarat olahraga teratur , menurunkan berat tubuh untuk penderita yang memiliki berat tubuh berlebih , mengurangi asupan garam , dan lainnya.
Setelah penggunaan terapi farmakologi biasanya akan dilakukan dengan atau tanpa terapi farmakologi , hal ini tergantung tingkat keparahan hipertensi dan kondisi pasien (seperti adanya penyakit lain yang diderita).
Obat antihipertensi perlu dimulai berdasarkan pada 2 kriteria yaitu tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik , serta tingkatan resiko kardiovaskular. Tujuan penggunaan obat hipertensi yakni menurunkan dan mencegah kejadian kardioserebrovaskular dan renal , melalui tekanan darah dan juga pengendalian dan pengobatan faktor-faktor resiko yang reversible.
1. Diuretik (thiazid)
Biasanya obat pilihan utama yang diberikan untuk mengobati hipertensi. Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air , yang akan mengurangi volume cairan diseluruh tubuh sehingga tekanan darah akan berkurang. Yag harus diperhatikan dalam bantuan diuretik yakni kehilangan kalium dalam tubuh , sehingga harus diberikan suplemen kalium atau obat penahan kalium.
Contoh obat : Hidroklortiazid (HCT) , Furosemide , Spironolakton (hemat kalium) , Manitol
2. ACE Inhibitor
Merupakan obat yang memperlambat kegiatan enzim ACE , yang mengurangi produksi dari angiotensin II. Sehingga menimbulkan melebarnya pembuluh darah dan tekanan darah berukurang.
Contoh : Enapril , Kaptopril , Lisinopril , Benazepril , Quinapril
3. Beta bloker
Obat ini bekerja dengan menghalangi noreprin dan eprinefrin mengikat pada reseptor beta pada syaraf. Terutama yakni beta 1 dan beta 2. Sehingga akan mengurangi denyut jantug , tekanan darah serta melebarkan pembuluh darah.
Contoh : Atenolol , Propanolol , Acebutolol , Bisoprolol
4. Kalsium Antagonis
Menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme yang benar-benar berbeda. Kalsium antagonis menghalangi gerakan kalsium dari jantung dan arteri menuju otot. Kalsium antagonis menyebabkan kekuatan pompa jantung berkurang dan mengendurkan otot-otot dinding arteri , sehingga tekanan darah akan menurun.
Contoh: Amlodipine , Felodipine , Nifedipine
5. Alfa bloker
Menurunkan tekanan darah dengan menghalangi reseptor-reseptor alfa pada otot polos arteri peripheral diseluruh jaringan.
Contoh: Terazosin , Doxazosin
6. Alfa beta bloker
Alfa beta bloker bekerja dengan kombinasi , yaitu sama dengan kerja alfa bloker tetapi diikuti dengan menurunnya denyut jantung ibarat pada beta bloker.
Contoh: Labetalol , Carvedilol
7. Angiotensin reseptor bloker
Obat ini menghalangi angiotensin II mengikat pada reseptor-reseptor angiotensin II di pembuluh darah. Sehingga pembuluh darah akan melebar , darah mengalir lancar yang menimbulkan tekanan darah menurun.
Contoh: Losartan , Irbesartan , Valsartan
8. Vasodilator
Langsung menyebabkan melebarnya pembuluh darah. Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai suplemen obat anti hipertensi lainnya. Merelaksasi sel-sel otot polos yang mengelilingi dinding pembuluh darah.
Contoh: Hidralazin , Minoksidil , Diazoksid
Berikut yakni penggunaan kombinasi yang dianjurkan
Semoga bermanfaat , Terima kasih
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
sumur gali:
- Jurnal (Pradana Tedjasukmana) , Departemen Kardiologi , RS Premier dan RS Grha Kedoya , Jakarta
- JNC VII , 2004
- Yogiantoro , M. , 2006 , Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I , Ed IV , FK UI , Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar